Bahayamikroplastik ini telah banyak ditemukan mencemari sungai-sungai di Indonesia. Mikroplastik berasal dari degradasi sampah plastik yang kita hasilkan sehari-hari menjadi potongan-potongan kecil yang bisa berbahaya. Selain itu, mikroplastik adalah hasil buangan limbah industri dan juga terdapat dalam produk-produk rumah tangga atau yang
limbahtersebut. Pengolahan air limbah domestik sangat diperlukan karena dapat mencemari sebelum dibuang ke lingkungan atau badan air penerima. Badan air penerima seperti air tanah, drainase, sungai, dan air laut. Air limbah domestik rumah tangga dapat dilakukan dengan berbagai sistem. Salah satu diantaranya menggunakan sistem setempat.
SEORANGPENGGUNA TELAH BERTANYA 👇 Limbah industri dapat mencemari sungai karena banyak mengandung INI JAWABAN TERBAIK 👇 Jawaban yang benar diberikan: egivaira3008 Bahan kimia atau racun Jawaban yang benar diberikan: opik688 Limbah industri dapat mencemari sungai karena banyak mengandung zat kimia Jawaban yang benar diberikan: Pencarian jawaban: d.4,5 dan 6 kayak nya maaf kalo salah []
Banyakmasyarakat yang menentang tentang hal tersebut karena banyaknya yang merasakan dampak negatifnya. Akibatnya tidak hanya manusia saja tetapi juga pada makhluk hidup yang hidup di sungai maupun sekitar sungai. Limbah hasil industri yang dibuang dari pabrik bisa mencemari sungai dan badan air lainnya sehingga tercampur dengan bahan kimia.
1 Limbah Industri makanan, umumnya limbah industri makanan adalah sejenis lemak, karbohidrat dan garam ini akan menyebabkan pencemaran air dan menimbulkan bau yang tidak sedap. 2. Limbah industri sandang, limbah ini termasuk limbah yang berbahaya apabila tidak dikelola dengan benar karena mempunyai zat kimia yang berbahaya contohnya zat
djqi. Impact Of Liquid Waste In Textile Industry To The Environment And The Application Of Eco-Printing Technique To Reduce The Waste. Textile industry in Indonesia is ever growing, thanks to the increase in demand of various textile products that flows along with trends and seasons. However, the production process usually comes along with liquid waste that could pollute rivers and waters in the country. Therefore, many methods have been used to reduce the waste. One of them is by Eco print technique with coloring agents made of natural materials. With this technique, we hope to improve the sell value as well as creativity in textile industry in Indonesia. This research will be done using qualitative descriptive method with observation , literature study and experiments. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 5Enrico Dampak Limbah Cair Industri Tekstil Terhadap Lingkungan Dan Aplikasi Tehnik Eco Printing Sebagai Usaha Mengurangi LimbahDAMPAK LIMBAH CAIR INDUSTRI TEKSTIL TERHADAP LINGKUNGAN DAN APLIKASI TEHNIK ECO PRINTING SEBAGAI USAHA MENGURANGI LIMBAHEnricoUniversitas Ciputra Surabayaenrico Impact Of Liquid Waste In Textile Industry To The Environment And The Application Of Eco-Printing Tech-nique To Reduce The Waste. Textile industry in Indonesia is ever growing, thanks to the increase in demand of various textile products that ows along with trends and seasons. However, the production process usually comes along with liquid waste that could pollute rivers and waters in the country. Therefore, many methods have been used to reduce the waste. One of them is by Eco print technique with coloring agents made of natural materials. With this technique, we hope to improve the sell value as well as creativity in textile industry in Indonesia. This research will be done using qualitative descriptive method with observa-tion, literature study and Liquid Waste, Textile, Eco PrintABSTRAKDampak Limbah Cair Industri Tekstil Terhadap Lingkungan dan Aplikasi Tehnik Eco Printing Sebagai Usaha Mengurangi Limbah. Industri tekstil di Indonesia semakin bertambah seiiring dengan permintaan beragam produk tekstil yang selalu mengikuti tren mode, dan dalam pengolahannya selalu menghasilkan limbah berupa zat cair yang dapat mencemari sungai dan perairan di Indonesia. Oleh karena itu, banyak cara yang dilakukan dalam usaha mengurangi limbah dari industri tekstil. Salah satunya adalah dengan tehnik Eco Print dengan menggunakan zat pewarna alami. Dengan menggunakan eksplorasi tehnik terse-but juga diharapkan meningkatkan nilai jual dan kreativitas dari produk tekstil di Indonesia. Penelitian ini akan dilakukan dengan metode kualitatif desktiptif dengan menggunakan tahapan observasi, studi literatur dan Kunci Limbah Cair, Tekstil, Eco Print 6MODA Volume 1 Nomor 1 Januari 2019PENDAHULUANSeiring dengan perkembangan teknologi dan jaman, limbah adalah salah satu permasalahan yang dihadapi dan semakin bertambah, baik dari sisi volume dan jenisnya di setiap daerah di Indo-nesia. Dua jenis limbah yaitu limbah organik dan anorganik dimana limbah anorganik tidak dapat terurai atau mengalami pembusukan alami. Den-gan konsentrasi dan kuantitas tertentu, limbah dapat berdampak negatif terhadapa lingkungan terutama bagi kesehatan manusia. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karak-teristik limbah. Berbagai cara dilakukan untuk mengurangi dan menanggulangi limbah. Untuk limbah yang bersifat organik dapat dilakukan dengan salah satu caranya adalah pemupukan atau pengomposan, serta pembakaran untuk limbah anorganik. Sampai saat ini, pengolahan limbah masih belum maksimal dikarenakan oleh beberapa faktor seperti kurangnya teknologi untuk mengolah hingga bahaya dari efek samp-ing pengolahan limbah asap dan gas beracun seperti karbon monoksida, ammonia, HCN, dan sebagainya.Salah satu yang menjadi permasalahan ling-kungan adalah adanya pencemaran oleh bahan pewarna tekstil dari industri-industri tekstil yang makin banyak bermunculan karena permintaan pasar atau market fesyen yang dimana tren fe-syen terus berubah mengikuti perkembangan ja-man. Industri tekstil tidak banyak menghasilkan banyak limbah padat. Limbah yang lebih banyak dihasilkan secara volume yaitu limbah cair beru-pa pewarna dalam volume besar ke dalam per-airan di Indonesia baik sungai ataupun selokan. Limbah cair terutama dihasilkan dari proses penyempurnaan tekstil, mengandung bahan-bahan yang dilepas dari serat, sisa bahan kimia yang ditambahkan pada proses penyempurnaan tersebut, dan yang terlepas dengan cara kimia atau mekanik selama proses produksi tekstil ber-jalan. Selain itu, limbah cair dari industri tekstil juga didapat dari cairan kimia dalam mencetak motif pada kain yang dilakukan dengan teknologi mesin cara dilakukan untuk mengolah, me-manfaatkan, dan mengurangi limbah pewarna tekstil. Salah satu cara pengurangan limbah cair berupa pewarna tekstil adalah dengan kembali menggunakan bahan-bahan dari alam sebagai pewarna tekstil dan membuat motif pada tekstil yang disebut Eco Print. Eco Print merupakan tehnik cetak yang menggunakan pewarna alami, yang tidak melibatkan mesin atau cairan kimia. Hingga kini dapat diaplikasikan pada bahan berserat alami seperti kain kanvas atau kain katun yang mampu menyerap warna dengan ini merupakan cara kreatif selain untuk mengurangi banyaknya limbah cair akibat pewarna kimia, juga dapat menambah kreativitas dalam pembuatan variasi tekstil sehingga produk tekstil tersebut memiliki 7Enrico Dampak Limbah Cair Industri Tekstil Terhadap Lingkungan Dan Aplikasi Tehnik Eco Printing Sebagai Usaha Mengurangi Limbahnilai jual yang lebih tinggi. Dengan adanya inovasi tersebut, penulis bermaksud ikut serta menanggulangi dampak limbah cair dari pewarna tekstil dengan membahas lebih dalam tehnik eco print dan memberikan inovasi terhadap produk tekstil yang yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif, dengan metode pen-gumpulan data, studi literatur, dan juga eksperi-mental. Tahapan yang dilakukan 1. Mulai dari pengumpulan data yang dilaku-kan dengan mengunjungi dan melakukan wawancara secara informal dengan salah satu industri tekstil di Bandung yang meng-gunakan zat kimia dalam pewarnaan tekstil. 2. Studi literatur melalui buku-buku pustaka dan beberapa jurnal yang membahas ten-tang limbah dan pengolahannya. Dilanjutkan dengan eksperimen yang meng-gunakan beberapa jenis tumbuhan seperti daun mangga, daun teh, dan lainnya seb-agai pewarna alami dan motif pada jenis tekstil juga digunakan sep-erti katun dan yang bersifat polyester se-bagai perbandingan warna yang muncul setelah mengalami proses eco dan PembahasanLimbahLimbah merupakan zat atau bahan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri maupun domestik, yang kehadiran-nya pada suatu saat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena dapat menurunkan kualitas lingkungan Zulkii,2014. Menurut Zulkii 2014 limbah dapat dikelompokkan berdasarkan sum-bernya, antara lain a. Limbah rumah tangga yang berasal dari ke-giatan pemukiman penduduk dan aktitas usaha seperti pasar, rumah makan, gedung perkantoran, dan Limbah industri yang merupakan buangan dari proses selama membuat produk dari indsutri Limbah medis berasal dari dunia kesehatan seperti rumah sakit berupa sisa pakai seperti jarum suntik dan Limbah pariwisata yang merupakan hasil buangan dari sarana Limbah pertanian yang berasal dari aktitas pertanian atau Limbah pertambangan yang berasal dari ak-titas di sektor industri 1. Limbah Rumah Tangga di SungaiSumber 8MODA Volume 1 Nomor 1 Januari 2019Sedangkan berdasarkan karakteristiknya Zulkii 2014, Limbah dapat digolongkan menjadi 4 antara lain limbah padat, limbah cair, limbah gas, dan limbah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun B3. Banyak sedikitnya volume, kandungan zat yang ada dalam limbah, dan secara frekuensi pembuangan limbah sangat mempengaruhi kualitas limbah. Semakin banyak limbah maka dampaknya akan semakin berbahaya, tetapi jika pembuangan limbah semakin sedikit atau berkurang maka limbah tersebut tidak membahayakan. Beberapa dampak negatif yang dihasilkan dari pembuangan limbah yang tidak menjalani pengolahan dengan benar terutama limbah bersifat cair, antara lain 1. Menyebabkan pencemaran dan kontami-nasi pada air permukaan dan setiap tetes air yang digunakan oleh Mengganggu bahkan dapat mematikan ke-hidupan dan ekosistem Menimbulkan bau hasil dari dekomposisi zat anaerobik dan anorganik4. Menghasilkan lumpur yang berdampak pe-nyumbatan yang dapat menimbulkan banjir Chandra, 2006.Figur 2. Limbah Cair Tekstil di Sungai CitarumSumber Cair TekstilDi Indonesia industri tekstil merupakan salah satu penghasil devisa negara, dimana pergerakan dan perubahan tren fesyen sangat cepat menye-babkan permintaan tekstil semakin besar. Pence-maran industri dalam bentuk zat cair merupakan masalah yang sangat besar pada pengendalian dampak lingkungan pada industri tekstil. Limbah dan emisi merupakan non product output dari ke-giatan industri tekstil, khususnya di dalam proses produksinya mempunyai unit nishing-pewar-naan dyeing yang mempunyai potensi sebagai penyebab pencemaran air dengan kandungan amoniak yang tinggi. Dalam beberapa contoh kasus pembuangan limbah cari dengan kandun-gan kimia yang melebihi baku mutu seperti terjadi pada pabrik tekstil yang salah satunya terletak di kota Bandung, sangat mempengaruhi lingkungan di sekitarnya. Baku mutu yang tinggi menjadi pe-nyebab pendangkalan, kekeruhan pada air me-nyebabkan sinar matahari terhalang untuk ma-suk ke dalam dasar air sehingga proses dalam ekosistem pada sungai tidak dapat berlangsung. Selain itu menyebabkan bau busuk pada air dan mengakibatkan kematian pada biota air. Zat warna tekstil merupakan zat warna yang mempunyai kemampuan untuk diserap oleh se-rat tekstil, merupakan gabungan dari senyawa organik tidak jenuh, kromofor gugus pembawa warna dan auksokrom gugus yang dapat me-ningkatkan daya kerja kromofor, sehingga op-timal dalam pengikatan dengan serat tekstil. 9Enrico Dampak Limbah Cair Industri Tekstil Terhadap Lingkungan Dan Aplikasi Tehnik Eco Printing Sebagai Usaha Mengurangi LimbahLimbah cair yang dihasilkan dalam proses pewar-naan tekstil berupa cairan berwarna merupakan senyawa kimia sintetis, mempunyai kekuatan pencemar yang kuat dengan nilai COD Chemi-cal Oxygen Demand dan BOD Biological Oxy-gen Demand tinggi dan bahan-bahan lain dari zat warna yang dipakai. Salah satu contoh hasil percobaan di laboratorium BBT Balai Besar Tek-stil menunjukkan bahwa air dari limbah cair tek-stil yang mengandung beberapa zat warna reak-tif sebanyak 225 mg/l mempunyai COD sebesar 534 mg/l dan BOD 99 mg/l. Pewarna yang umumnya digunakan hingga 80% proses pengerjaan dalam industri tekstil adalah pewarna jenis azo Zolinger 1987 dalam m. sudha 2014. Pewarna jenis azo dapat membuat warna tekstil jelas dan cerah. Kurang lebih ada 3000 jenis pewarna azo yang lazim digunakan dalam industri tekstil, juga digunak-an pada industri kulit, kosmetik, makanan, dan kertas. Pewarna azo tergolong limbah yang su-lit untuk diuraikan degradasi dan pada kadar tertentu bersifat toksik dan karsinogenik Dewi, S,R & Lestari, Dalam pewarna jenis azo juga terdapat auksokrom atau radikal yang mengikat kromofor sehingga warna akan terikat dalam serat tekstil. Ikatan kedua gugus terse-but menyebabkan zat warna azo tidak dapat hilang dari perairan. Limbah pewarna azo yang dibuang ke dalam sungai dapat mempengaruhi transparansi warna air sungai sehingga sinar matahari terhalang masuk ke dalam dasar sun-gai, juga bersifat toksik mengurangi kadar oksigen dan mutagenik terhadap organisme dalam air sungai. Nirmalarani 1988 dalam 2014 menyebutkan jika pewarna azo dapat mengurangi esiensi germinasi benih dan pertumbuhan tumbuhan, sedangkan dalam kadar konsentrasi yang lebih tinggi mampu menghambat pertumbuhan tunas dan akar. Solusi Penanggulangan Limbah Cair TekstilDalam penggunaannya, zat kimia seperti pewar-na azo yang berlebihan sangat dapat mencemari lingkungan khususnya perairan di Indonesia dan juga dapat menjadi bencana ekologis bagi manu-sia. Perlunya regulasi dalam penggunaan zat kimia untuk kebutuhan produksi dan treatment limbah cair tekstil baiknya disertai implementasi dalam re-alitanya. Beberapa cara sudah mulai dilakukan oleh produsen-produsen industri tekstil untuk menguran-gi limbah cair tekstil, beberapa diantaranya a. Pengolahan limbah cair secara biologis ala-mi pada prinsipnya, dengan memanfaatkan mikroorganisme yang dapat menguraikan zat organik terlarut dalam air limbah menjadi ba-han seluler yang baru dan sumber Pengolahan air limbah menggunakan ban-tuan alat instalasi dengan 3 tahapan treat-ment, yaitu menyaring lter, menstabilkan zat organik dalam limbah, dan menghilan-gkan unsur-unsur kimiawi dan mikroorgan-isme Penurunan kadar warna, COD dengan menggunakan teknologi pengaruh tegangan 10MODA Volume 1 Nomor 1 Januari 2019d. Penggunaan bahan pewarna alami natural dye untuk sektor industri UKM, danmasihban-yakcaraatautehnik lain yang digalakkanindus-tri-industridan pelaku mode di Tekstil Alami danTehnik Eco PrintPenggunaan pewarna alami natural dye untuk tekstil pada dasarnya sudah dilakukan sejak lama, akan tetapi seiring dengan besar dan vari-atifnya permintaan akan tekstil, industri-industri mulai beralih ke pewarna sintetik. Saat ini peng-gunaan pewarna alami kembali banyak digunak-an, terkait dengan proses produksinya yang ra-mah lingkungan, tuntutan masyarakat sekarang yang peduli terhadap lingkungan, terutama di negara maju. Pewarna alami memiliki beberapa kekurangan dibandingkan pewarna sintetik, diantaranya warna yang dihasilkan kurang beragam, mudah memudar, dan membutuhkan waktu lebih lama untuk proses produksi tekstil. Tetapi beberapa kelebihan penggunaan pewarna alami yang dapat diaplikasikan ke dalam dunia mode selain mengurangi limbah cair tekstil, juga warna kain yang dihasilkan lebih eksotis dan elegan, variasi motif dan warna yang didapatkan dari bahan Figur 2. Pengolahan Limbah Cair Tekstil di PT Gistex, Bandung Sumber 11Enrico Dampak Limbah Cair Industri Tekstil Terhadap Lingkungan Dan Aplikasi Tehnik Eco Printing Sebagai Usaha Mengurangi Limbahalami seperti tumbuhan tehnik eco print. Zat pewarna alami merupakan zat warna alami yang berasal dari tumbuhan atau hewan. Beberapa tumbuhan yang sering dipakai untuk mendapatkan warna-warna pada tekstil dian-taranya 1. Daun/ranting tanaman indigo/Tarum/Nilo In-digofera tinctoria untuk warna biru2. Pucuk daun teh tua, kulit batang kayu Ma-honi, daun jati untuk warna coklat3. Tanaman mengkudu, kayu keras tanaman secang untuk warna merah4. Daun pohon mangga atau jambu biji untuk warna hijau5. Kunyit, kayu soga, dan kayu tegeran untuk warna kuning, dan printing adalah tehnik dimana bagian-bagian dari tanaman, baik itu bunga dan daun mening-galkan bentuk, warna, dan tanda pada kain. Daun dan bunga yang diproses melepaskan zat warna yang ada dalam tanaman tersebut secara alami, menciptakan motif cetak bentuk daun dan bunga sesuai yang digunakan. Tehnik dan hasil dari eco printing berbeda den-gan tehnik membatik, dalam proses pewarnaan tekstil dengan tehnik eco printing semuanya menggunakan bahan-bahan alami berbasis tum-buhan. Sedangkan batik walaupun alami, namun dalam pengerjaannya tetap menggunakan bahan kimia seperti lilin. Tehnik eco printing juga dapat menciptakan mo-tif batik seperti yang sudah dilakukan oleh be-berapa pengrajin di Indonesia, dalam proses pengerjaan motif sama dengan pembuatan sketsa batik. Beberapa bahan yang perlu di-siapkan untuk melakukan proses eco printing pada tekstil adalah • Kain tidak mengandung polyester yang su-dah di mordan dalam larutan tawas • Daun dan bunga dari berbagai macam tana-man sesuai kebutuhan corak dan warna• Kayu / pipa logam untuk menggulung kain dan tali / benang untuk mengikat gulungan• Cuka untuk merendam daun dan bunga yang akan dipakai• Kompor, untuk mengukuskain yang sudah dig-ulung dan diikat selama kurang lebih 2 jamFigur 3. Hasil Penggunaan Pewarna Alami pada KainSumber cara dilakukan selain sebagai pewar-na utuh tekstil, juga membuat motif pada tekstil seperti digunakannya tehnik membatik dengan pewarna alami dan juga yang akan dibahas adalah tehnik eco printing. 12MODA Volume 1 Nomor 1 Januari 2019Proses pengerjaaneco printing memang membu-tuhkan waktu yang lumayan panjang, tetapi hasil yang didapatkan bervariasi dan kadang mengejutkan karena warna yang dihasilkan dari bunga dan daun yang tercetak beda dengan warna aslinya. Para pengrajin dengan tehnik eco printing dapat bereksplorasi dan berinovasi dengan berbagai macam jenis tumbuhan dan terus meningkatkan kualitas produk tekstil yang dihasilkan. Di dalam tehnik eco print sendiri terdapat beragam tehnik yang dipakai mulai dari tehnik ikat-rebus, tehnik memukul-mukul, dan menjemur. Dengan beragam inovasi yang dapat dihasilkan dengan tehnik eco printing, para pengrajin, pelaku mode, dan industri sektor UKM dapat meningkatkan nilai jual dari produk tekstil dan fesyen yang dihasilkan. Dengan meningkatnya nilai jual produk, UKM dapat menjangkau pangsa pasar yang lebih tinggi bahkan ekspor kebeberapa negara yang memperhatikan mode dan detail seperti negara Jepang dan bagian 4. Proses Eco PrintingSumber Eksplorasi Tehnik Eco Printing pada ScarfSumber Karya Mahasiswa FDB UCFigur 6. Eksplorasi Kombinasi Pewarna Alami Daun Teh dan Tehnik Eco PrintingSumber Karya Irene PaulinaDari hasil pembahasan di atas, dapat disimpul-kan beberapa hal 1. Bahwa limbah cair dari proses pewarnaan tekstil sangat berdampak besar pada pence-maran lingkungan. Proses pewarnaan tekstil dengan pewarna sintetik memang lebih mu-dah diproses dan dapat membuat ragam 13Enrico Dampak Limbah Cair Industri Tekstil Terhadap Lingkungan Dan Aplikasi Tehnik Eco Printing Sebagai Usaha Mengurangi Limbahwarna lebih cerah dan matang, tetapi dalam kadar tertentu bersifat toksik dan karsinoge-nik pemicu kanker.2. Dengan mengganti pewarna sintetik men-jadi perwarna alami dari tumbuhan sebagai pewarna tekstil dapat menjadi gerakan/kam-panye untuk ikut mengurangi limbah tekstil. Karena di negara-negara maju juga sudah mulai memperhatikan hal-hal Tehnik eco printing dengan menggunakan pewarna alami menjadi salah satu alternatif inovasi dalam industri tekstil dalam mengu-rangi limbah cair tekstil dan meningkatkan kualitas produk tekstil serta nilai RUJUKANChandra, Budiman. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. dan Lestari, S. 2010. Dekolorisasi Limbah Batik Tulis menggunakan Jamur Indigenous Hasil Isolasi pada Konsentrasi Limbah yang 5 2, 75-82Kristianto.2004. Ekologi Industri. Yogyakarta Endang, dkk. 2009. Zat Pewarna Tekstil Dari Kulit Buah Manggis. UNS, M. 2014. Microbial Degradation of AzoDyes A Review, International Journal of Current Microbiology and Applied Sciences, 3 2, 670-690W. Wesley, 2000. Industrial Water Pollution Control. New York McGraw Hills Arya. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan, Cetakan Keempat. Yogyakarta Anastasia. 2013. Pewarna Alam Dari EkstrakTanaman Dan Aplikasinya Di Usaha Kecil MenengahTekstil Indonesia. Seminar Nasional Kimia Dan Pendidikan Kimia V. SurakartaZhou H. and Smith 2002. Advanced technologies in water and wastewater treatment, Journal Environmental Engineering Science, 1, H. 1987. Synthesis, Properties and Application of Organic Dye and Chemistry, VCH New York, H. 1991. Color chemistry Synthesis, Properties and Application of Organic Dyes and Pigments. 496, Arif. 2014. Dasar-Dasar Ilmu Lingkungan. Jakarta. SalembaTeknika. ... In terms of volume, the textile industry does not generate much waste in the form of solid waste, but it does generate waste in the form of dyes, which are later channeled into waters, both rivers and sewers. Liquid waste from the textile industry is mainly generated from the remains of chemicals used during the textile dyeing process Enrico, 2019. In commemoration of river day on July 27, 2021, the Central Statistics Agency BPS noted that at least 46 percent of rivers in Indonesia are in a heavily polluted condition. ...Nadia Givani SihotangRuth Yohana SaragihDewan Dinata Tarigan Murniaty SimorangkirUlos is a type of traditional woven fabric that is often used for traditional ceremonies in the Batak tribe. Although ulos with natural dyes are more valuable, ulos weavers have switched to synthetic dyes due to the difficulty of the dyeing process with natural dyes. This research aims to make natural dyes from extracts of plants. Salaon plants Indigofera tinctoria L, ketapang Terminalia catappa, and cocoa Theobroma cacao L are types of plants that are easily available in the North Sumatra region and can be used as natural dyes. BATAK-Co BATAK-Colour ulos batak natural dye paste is a dyeing product in the form of a paste that can be used to dye yarn to be woven into ulos. The product is made through an extraction and fixation process with whiting, tunjung, and alum, as well as deposition and filtering processes, so that a BATAK-Co product is obtained Ulos Batak Natural Coloring Paste with 3 color choices, namely blue from salaon leaf extract, black from ketapang leaf extract, and red from cocoa fruit peel extract. The spectra of the three dyestuffs have been identified using FT-IR. Through the entrepreneurship student creativity program, BATAK-Co ulos batak natural dye paste products have been produced, packaged, and marketed both directly to ulos weavers and through social media, and have a great opportunity to become new entrepreneurs.... However, behind its large contribution to the economy, the production process in the textile industry is usually accompanied by liquid waste that can pollute domestic rivers and waters Enrico, 2019. Among the G20 countries, Indonesia is ranked the second highest in water pollution caused by the textile industry with slightly below Turkey Paraschiv et al., 2015. ...Purpose As a leading sector that has entered the international market, the Indonesian Textile and Apparel T&A industry has begun to focus on sustainability issues; however, this study is still limited. This paper aims to conduct a systematic review and explore future research opportunities in developing sustainable supply chain management SSCM in the T&A industry in Indonesia, particularly in the small- and medium-sized enterprise SME sector. Design/methodology/approach A systematic literature review SLR through five academic databases, including Science Direct, IEEE Explore, Scopus, Google Scholar and Web of Science, was conducted and followed by a content analysis of the selected papers. Findings Directions for future research include designing a standardized and sustainable measurement of SSCM performance; analyzing SSCM practices in T&A SMEs through the concept of sustainable entrepreneurs; and exploring the application of a circular economy in the T&A industry, known as circular fashion, which is preferred by the community, affordable and environmentally friendly. Research limitations/implications This research only used secondary data. In-depth interviews with relevant experts should also be conducted to get a more comprehensive picture of this issue. Originality/value To the best of the author’s knowledge, this is the first SLR analyzing the implementation of SSCM in the T&A industry in as batik dyes are textile dyes which difficult to degradate. Fungus as bioremidiation organism are choosed to decolorize the dyes because its transformation ability, it can degradate toxic dyes component. The aim of research are to explore the fungus from Sokaraja-Banyumas batik industrial dyestuff, to know potential indigenous species wich can degradate it, to know dyestuff consentration which is of research showed that the isolation process of indigenous fungi from batik dyestuff in District Sokaraja Banyumas produce 4 isolates that have the potential dekolorization, they are 3 isolates of the genus Fusarium, and 1 isolate of the genus Aspergillus. That indigenous fungus can be used to decolorize dyestuff batik the decolorize percentage Hongde ZhouDaniel W. SmithThe use of conventional water and wastewater treatment processes becomes increasingly challenged with the identification of more and more contaminants, rapid growth of population and industrial activities, and diminishing availability of water resources. Three emerging treatment technologies, including membrane filtration, advanced oxidation processes AOPs, and UV irradiation, hold great promise to provide alternatives for better protection of public health and the environment and thus are reviewed in this paper. The emphasis was placed on their basic principles, main applications, and new developments. Advantages and disadvantages of these technologies are compared to highlight their current limitations and future research needs. It can be concluded that, along with the growing knowledge and the advances in manufacturing industry, the applications of these technologies will be increased at an unprecedented WesleyhijoContendido Fuente y características de aguas residuales industriales; Procesos de tratamiento de aguas residuales; Tratamiento previo y primario; Coagulación, precipitación y retiro de metales; Aeración y transferencia de masa; Principios de oxidación biológica aeróbica; Procesos biológicos de tratamiento de aguas residuales; Adsorción; Intercambio iónico; Oxidación química; Disposición y manejo de desechos; Miscelánea de procesos de Kesehatan LingkunganBudiman Daftar Rujukan ChandraDAFTAR RUJUKAN Chandra, Budiman. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Pewarna Tekstil Dari Kulit Buah ManggisEndang KwartiningsihKwartiningsih, Endang, dkk. 2009. Zat Pewarna Tekstil Dari Kulit Buah Manggis. UNS, Pencemaran Lingkungan, Cetakan KeempatArya WardhanaWardhana, Arya. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan, Cetakan Keempat. Yogyakarta Alam Dari EkstrakTanaman Dan Aplikasinya Di Usaha Kecil MenengahTekstil Indonesia. Seminar Nasional Kimia Dan Pendidikan Kimia VAnastasia WheniWheni, Anastasia. 2013. Pewarna Alam Dari EkstrakTanaman Dan Aplikasinya Di Usaha Kecil MenengahTekstil Indonesia. Seminar Nasional Kimia Dan Pendidikan Kimia Ilmu LingkunganArif ZulkifliZulkifli, Arif. 2014. Dasar-Dasar Ilmu Lingkungan. Jakarta. SalembaTeknika.
Air merupakan elemen yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Namun setelah digunakan, maka air tersebut akan berubah menjadi limbah. Hampir semua aktivitas menghasilkan air limbah, salah satunya adalah kegiatan industri. Air limbah industri dihasilkan oleh pabrik yang menggunakan komponen air sebagai bagian dari kegiatan produksi mereka. Limbah cair ini merupakan produk yang dihasilkan dari sisa-sisa kegiatan produksi. Setiap kegiatan industri menggunakan zat-zat kimia dalam prosesnya. Oleh sebab itu, limbah yang dihasilkan juga memiliki kandungan bahan-bahan kimia yang serupa. Berikut ini beragam zat yang umumnya terkandung dalam limbah cair pabrik Zat pelarut Mineral Logam berat Zat pewarna Sulfur Nitrogen dam lain sebagainya. Beragam zat di atas membuat air limbah menjadi berbahaya dan perlu dinetralkan terlebih dahulu sebelum benar – benar dilepas ke alam. Dan untuk penanganan yang dilakukan tentu saja ada prosedur tertentu yang wajib diperhatikan. Mulai dari proses memilah jenis limbah, jenis kandungan dan jenis pemprosesan yang efektif. Limbah industri dikelompokkan berdasarkan jenisnya. Ada limbah yang berwujud padat, gas dan juga cair. Nah, air limbah merupakan sampah industri yang berwujud cair. Berbeda dengan limbah gas dan limbah padat, limbah cair industri perlu ditangani secara khusus untuk menghilangkan kandungan zat-zat berbahaya di dalamnya. Berikut kami ulas secara singkat mengenai alasan mengapa air limbah perlu diolah terlebih dahulu sebelum dibuang. Semoga informasi ini bisa meningkatkan kesadaran kita akan pentingnya mengelola limbah dengan bijak. Air Limbah Dapat Mencemari Lingkungan Air limbah merupakan air yang sudah terkontaminasi oleh zat-zat berbahaya, sehingga memiliki dampak yang sangat besar bagi pencemaran lingkungan. Limbah segar yang dibuang ke alam tanpa diolah terlebih dahulu akan membuat lingkungan sekitar menjadi tercemar. Bila air limbah dibuang ke tanah, maka akan membuat tanah menjadi rusak dan berkurang kesuburannya. Limbah industri dapat mencemari sungai karena banyak kandungan bahan kimia yang terkandung di dalamnya. Selain membuat airnya menjadi kotor, kehidupan biota air juga akan terancam akibat dampak limbah. Air Limbah Mengakibatkan Rusaknya Ekosistem Dampak limbah industri yang selanjutnya adalah mengakibatkan rusaknya ekosistem lingkungan. Tidak hanya kesuburan tanah saja, kehidupan hewan dan juga tumbuh-tumbuhan juga bisa terganggu akibat adanya limbah tersebut. Air limbah tidak hanya membuat keasaman pH tanah menjadi berubah. Tetapi juga mengandung senyawa kimia berbahaya yang dapat membunuh mikroorganisme dan hewan-hewan kecil serta tumbuhan di sekitarnya. Kekacauan ekosistem alam merupakan dampak buruk limbah yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Terhambatnya Mata Pencaharian Masyarakat Air limbah yang tidak dikelola dengan benar dan mencemari lingkungan juga akan berdampak buruk bagi masyarakat sekitar. Limbah industri dapat menyebabkan tanah menjadi berkurang kesuburannya. Sehingga manusia yang hidup dengan cara bertani dan mengolah tanah pun akan merasakan dampak dan akibatnya. Selain itu, air limbah yang dibuang ke sungai atau laut juga akan merusak biota air. Sehingga akan berimbas pada masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan serta mengakibatkan berkurangnya ikan dan hewan laut akibat kematian. Ikan-ikan yang terpapar oleh air limbah juga dapat menyebabkan dampak yang buruk. Apabila ikan-ikan tersebut dikonsumsi oleh manusia, maka akan menyebabkan masalah kesehatan. Salah satunya adalah karena diakibatkan oleh kandungan racun yang dibawa oleh hewan tersebut. Munculnya Berbagai Macam Penyakit Munculnya berbagai macam penyakit akibat sampah bukan lagi berita baru. Pencemaran lingkungan akibat limbah mengakibatkan munculnya berbagai masalah kesehatan. Air limbah bisa digolongkan menjadi kategori limbah beracun. Hal tersebut dikarenakan air limbah sudah terkontaminasi oleh zat-zat kimia berbahaya. Zat-zat yang sering ditemukan pada air limbah industri diantaranya kandungan zat pelarut, zat pewarna, fosfor, merkuri, nitrogen dan lain sebagainya. Apabila manusia sering terpapar oleh zat tersebut, maka akan memicu adanya gangguan kesehatan ringan hingga berat. Masalah kesehatan yang ditimbulkan akibat limbah diantaranya adalah seperti iritasi kulit, gatal-gatal, hepatitis, penyakit ginjal, kolera hingga berbagai macam penyakit kronis yang lainnya. Ini merupakan dampak limbah yang patut untuk diwaspadai oleh kita bersama. Munculnya beragam penyakit kronis akibat limbah yang tidak olah dengan benar adalah ancaman nyata bagi siapapun. Ini membuktikan bahwa bahaya limbah ini sangat mengerikan bagi kehidupan manusia. Menyebabkan Kelangkaan Air Bersih Air limbah yang dibuang begitu saja, lalu kemudian meresap ke dalam tanah berpotensi untuk mencemari kadar air yang terkandung didalamnya. 80% air tanah mengalir ke sungai dan laut tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu. Hal tersebut mengakibatkan air limbah terlewat begitu saja tanpa dinetralkan serta mengakibatkan air bersih menjadi terkontaminasi. Kelangkaan air bersih atau kandungan air bersih yang telah terkontaminasi tentu saja memberikan dampak yang sangat merugikan bagi manusia. Setiap tahun, data memperlihatkan betapa banyaknya manusia yang meninggal dunia akibat buruknya sanitasi dan pencemaran air pada lingkungan. Beberapa fakta-fakta di atas seharusnya membuat kita sadar mengenai bahaya limbah serta pentingnya mengolah air limbah terlebih dahulu sebelum dibuang ke alam. Lakukan pengumpulan dan pengolahan air limbah dapat mengurangi kuantitas pencemaran yang ditimbulkan. Langkah ini bisa membantu kita untuk melindungi kestabilan sumber daya air. Bagaimana Cara Mengolah Air Limbah Industri? Limbah cair tidak hadir tanpa adanya solusi. Asal diproses dengan baik tentu saja air limbah ini bisa dikendalikan dampak buruknya. Berikut ini cara yang bisa kita lakukan untuk menangani air limbah. Mengolah Limbah Secara Alami Cara mengolah limbah industri yang berbentuk cair dapat dilakukan dengan dua cara. Yang pertama adalah dengan cara alami, yaitu dengan menggunakan kolam stabilisasi. Kolam ini berfungsi untuk menetralisir kandungan zat-zat berbahaya di dalam air limbah. Sehingga membuat air tersebut jauh lebih aman dan dapat langsung dilepas ke alam. Mengolah Limbah Secara Bantuan Cara mengolah air limbah yang kedua adalah dengan membangun instalasi pengolahan air limbah IPAL. Pengolahan air limbah dengan metode ini mencakup 3 tahapan. Yaitu tahap pengolahan pertama, tahap pengolahan kedua, serta tahap pengolahan lanjutan. Apabila sudah melalui ketiga tahapan tersebut, air limbah baru dinyatakan aman dan dapat dibuang ke alam. Pengolahan limbah industri memang cukup merepotkan dan harus melalui berbagai macam tahapan. Oleh sebab itu, bagi Anda yang tidak memiliki kemampuan untuk mengolah limbah tersebut secara mandiri. Tidak ada salahnya untuk mempercayakannya pada jasa pihak ketiga, seperti Wasteship Sinar Hidayah Putra. Wasteship Sinar Hidayah Putra merupakan pilihan yang tepat untuk Anda yang membutuhkan jasa pengolahan limbah. Sebagai pelaku industri, menjaga lingkungan sekitar pabrik tetap aman dan nyaman adalah prioritas. Salah satunya adalah dengan mengelola limbah industri yang dihasilkan dengan cara yang baik dan benar. Kesadaran akan bahaya limbah ini sudah sewajarnya diketahui bersama. Bijak mengelola limbah adalah cara yang paling efektif untuk menjaga kesehatan bumi kita agar tetap sehat dan lestari.
limbah industri dapat mencemari sungai karena banyak mengandung